Lahir sebagai Perempuan Batak, tentunya saya harus belajar memahami adat Batak itu sendiri. Hal ini saya pelajari berjalannya dengan waktu begitu saya menikah. Suku Batak menganut budaya patriarki. Patriarki disebut sebagai budaya karena diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut KBBI, patriarki adalah perilaku yang mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Hal ini rasanya sulit untuk ditentang karena sudah menjadi warisan leluhur. Sebagai perempuan Batak saya lebih fokus membahas bagaimana menyikapi warisan budaya ini dalam kehidupan pribadi saya. Hal penting yang saya jaga dalam kehidupan pribadi saya adalah harga diri.
Setiap individu hendaknya memiliki harga diri, karena harga diri berkaitan dengan integritas sebagai seorang manusia yang hidup bermasyarakat dengan manusia lainnya. Harga diri individu ditentukan oleh banyak hal, seperti kemampuan seorang individu untuk mengendalikan diri, memberdayakan diri, menumbuhkan sifat kemandirian yang tidak merepotkan orang lain, dan juga belajar untuk menjaga nama baik keluarga. Saya menganggap ini penting dalam hidup saya.
Pengendalian Diri
Sebelum berumah tangga, orang tua berperan penting dalam keputusan hidup saya, setelah berumah tangga, suami atau pasangan hidup mulai berperan. Keputusan dalam karir, bisinis dan kehidupan sosial, membutuhkan pertimbangan pasangan hidup. Saya termasuk yang beruntung karena memiliki pasangan hidup yang sangat mendukung karir dan aktifitas saya. Menurut saya, kuncinya adalah komunikasi dan kepercayaan.
Ghufron (2011:23) mengatakan bahwa mengendalikan diri adalah sebuah sikap yang berkaitan dengan pengendalian emosi dari dalam diri manusia. Semakin baik Anda mengelola emosi, maka kemampuan untuk mengendalikan diri juga semakin baik.
Kemampuan mengelola emosi sangat penting, apalagi dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini, Anda lebih mudah untuk ke-trigger dengan segala sesuatu yang terjadi di luar kendali Anda. Salah satu cara untuk mengelola emosi dengan baik adalah memahami konsep dikotomi kendali. Dikotomi kendali adalah salah satu filosofi teras yaitu memahami dengan jelas hal yang ada di dalam kendali Anda dan hal yang di luar kendali Anda. Hal yang ada di dalam kendali Anda seperti mengontrol apa yang Anda lakukan dan memahami setiap konsekuensinya, memiliki ekspektasi terhadap suatu hal yang wajar (tanpa menganggu pikiran dan psikis Anda kedepannya), dan mampu bersikap dengan bijak ketika ada tantangan dari faktor eksternal terhadap suatu kejadian. Hal yang ada di luar kendali Anda itu contohnya ketika faktor eksternal melakukan apapun yang berhubungan dengan kepentingan Anda. Bagaimana cara Anda menyikapi pengaruh eksternal di dalam hidup Anda, disitulah kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik sangat diperlukan agar harga diri Anda terjaga.
Bagi seorang perempuan, apabila perempuan mampu mengendalikan diri dengan baik, maka hal ini bisa menjadi poin plus bagi orang lain dan juga bagi lawan jenis karena perempuan tersebut dianggap memiliki kepribadian yang stabil dan mampu membawa pengaruh positif bagi lingkungan dan keluarganya.
Memberdayakan diri
Faktor kedua untuk memiliki harga diri yang baik di mata masyarakat adalah dengan mampu memberdayakan diri. Pada dasarnya, manusia ingin eksistensinya diakui oleh manusia lainnya, oleh karena itu, Anda perlu membekali diri dengan berbagai macam kemampuan yang sifatnya memberdayakan diri sendiri dan juga orang lain. Pendidikan formal dan mengembangkan hobi yang Anda suka, buatlah personal branding yang memungkinkan Anda dikenal oleh banyak, dan aktif di komunitas Anda dan bagikan kemampuan terbaik Anda kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan begitu, orang lain mampu mengapresiasi Anda dengan baik dan Anda memiliki harga diri yang layak untuk bisa orang lain hormati.
Setiap individu, khususnya perempuan sudah seharusnya memiliki kemampuan untuk memberdayakan diri. Hal ini dilakukan agar perempuan tidak kehilangan jati dirinya jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan terhadap dirinya. Sama seperti laki-laki, perempuan juga mampu memberdayakan diri dengan cara-cara terbaik yang bisa diterapkan di lingkungan mereka saat ini.
Menumbuhkan sifat kemandirian
Selain memiliki pengendalian emosi yang baik, Anda juga perlu memiliki sifat kemandirian yang baik. Menurut Chaplin (2011), kemandirian berasal dari kata “independence” yaitu kondisi seseorang yang mampu menentukan keputusan sendiri (tidak tergantung orang lain) dan memiliki sikap percaya diri. Kemandirian diperlukan untuk mengontrol diri dalam melakukan segala sesuatu yang sesuai dengan koridornya. Bagaimana cara keluar dari lingkungan yang kurang baik untuk kesehatan mental Anda, bagaimana cara membangun karier yang diinginkan, bagaimana cara memperbaiki diri agar menjadi seseorang yang lebih baik lagi kedepannya, adalah beberapa tindakan yang memerlukan sifat kemandirian. Sifat kemandirian itu penting karena beberapa keputusan penting dalam hidup hanya bisa ditentukan dari diri sendiri, tidak bisa dengan orang lain yang memutuskan untuk Anda. Anda boleh berdiskusi dengan orang lain sebagai bagian dari pertimbangan Anda dalam mengambil keputusan, namun jalan apa yang ingin Anda tempuh itu, Anda sendiri yang memutuskan. Itulah sifat kemandirian.
Bagi seorang perempuan, perempuan yang mandiri artinya perempuan yang berharga. Perempuan yang mandiri mampu menyelamatkan dirinya sendiri tanpa perlu merepotkan orang lain karena telah berbuat sesuatu yang merugikan.
Menjaga nama baik keluarga
Kemanapun Anda melangkah, dimanapun Anda berdomisili dan bekerja saat ini, Anda akan selalu membawa nama baik keluarga. Sebagian besar pendapat orang lain terhadap Anda saat ini sedikit banyak dinilai dari latar belakang keluarga Anda. Oleh karena itu, belajarlah untuk bersikap santun dimanapun Anda berada agar nama baik Anda dan keluarga terjaga dengan baik sampai kapanpun juga. Usahakan untuk selalu berada di dalam lingkungan yang supportif, lingkungan yang mampu membuat diri Anda jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Jika Anda bergaul dengan orang-orang baik, maka Anda akan terbawa menjadi orang baik, begitupula sebaliknya, oleh karena itu, pandai-pandailah bergaul dan memilih orang-orang yang pantas untuk bersama Anda dalam suka dan duka dalam menjalani kehidupan agar damai dan mendapatkan ketenangan hidup.
Bagi perempuan, dengan menjaga nama baik keluarga, maka keluarga tersebut dapat menjadi keluarga yang harmonis karena memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Perempuan yang baik adalah perempuan yang mampu menempatkan diri di berbagai situasi dan memahami setiap hak serta kewajiban yang dimilikinya.
Sebagai Perempuan Batak, yang tidak bisa lepas dari belenggu patriarki, saya punya hal yang patut disyukuri yaitu orang tua dan pasangan hidup yang sangat mendukung saya. Almarhum Papa sangat mendukung saya untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, ketika saya menikah beliau juga sempat berpesan supaya saya tetap berkarir dan mengambil pendidikan yang lebih tinggi. Saya, sampai hari ini, yang masih merangkai mimpi-mimpi saya, ada pasangan hidup yang selalu menjadi teman diskusi dalam setiap keputusan-keputusan saya.