Indahnya Persahabatan


Sering kita mendengar bahwa perempuan dan sahabat-sahabatnya adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam hidup seorang perempuan. Perempuan tanpa teman-teman terdekatnya bagaikan sayur tanpa garam. Apapun itu jenis perempuan yang Anda perankan di dunia, baik itu sebagai alpha woman maupun sebagai perempuan medioker, Anda tetap membutuhkan sahabat yang mendampingi Anda di kala senang maupun susah, walaupun jumlahnya hanya satu ataupun dua orang saja.

Pada umumnya, perempuan membutuhkan sahabat untuk mengiringi kehidupan, entah untuk menemani disaat galau karena laki-laki, membicarakan topik-topik ringan yang hanya dipahami oleh sesama perempuan, atau untuk melakukan berbagai aktivitas yang terasa aneh jika dilakukan bersama laki-laki. Saking populernya pertemanan perempuan, women support women menjadi salah satu tagar yang cukup populer di media sosial. Walaupun laki-laki juga membutuhkan sahabat, termasuk juga merasakan dan melakukan hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, namun gaung dari persahabatan laki-laki tidak sepopuler perempuan. Mengapa bisa begitu?

Perempuan dan persahabatannya adalah kewajiban agar perempuan bisa bertahan hidup. Persahabatan biasanya sudah dimulai dari usia dini, tepatnya usia remaja (usia ketika seseorang masih duduk di bangku sekolah menengah). Damayanti dan Haryanto (2017) melalui penelitian mereka yang berjudul “Kecerdasan Emosional dan Kualitas Hubungan Persahabatan” mengatakan bahwa gender turut berperan dalam kualitas hubungan yang dimiliki oleh persahabatan remaja. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa perempuan memiliki kualitas persahabatan yang lebih tinggi daripada laki-laki. Alasannya adalah karena perempuan memiliki memiliki beberapa kelebihan dalam berekspresi dibandingkan dengan laki-laki seperti lebih menunjukkan emosi positif (menunjukkan empati dan simpati melalui ekspresi wajah dan perilaku, melakukan sikap tolong-menolong, lebih responsif, suka berbagi, dan lebih terbuka kepada teman-temannya). Laki-laki cenderung jarang untuk mengekspresikan emosi-emosi yang menunjukkan kelemahan dirinya seperti takut, sedih, atau kecewa, namun pada persahabatan laki-laki, mereka diberi ruang untuk mengekspresikan emosi yang lebih kuat seperti meluapkan rasa marah, jijik, atau muak.

Mengapa persahabatan perempuan lebih erat daripada laki-laki?

Dalam penelitiannya, Worthen (1999) mengatakan bahwa empati perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Salah satu cara untuk bisa memahami orang lain adalah dengan memiliki kecerdasan emosional, empati adalah salah satu bentuk kecerdasan tersebut. Meskipun empati menjadi salah satu faktor untuk menjadikan persahabatan menjadi erat, namun empati tidak menjadikan sebuah persahabatan menjadi sebuah persahabatan yang berkualitas. Ketika seseorang memilki persahabatan yang erat, bukan berarti persahabatan tersebut selalu memiliki kualitas yang baik. Seseorang cenderung berempati dengan orang lainnya yang dianggap dekat, namun kualitas sebuah persahabatan dilihat dari kemampuan interpersonal dari satu individu dengan individu lainnya.

Apakah Anda pernah familiar dengan situasi seperti ini: Anda tergabung dengan 10-15 orang didalam satu grup namun pada akhirnya Anda hanya bersahabat dengan 2-3 orang didalamnya? Kurang lebih seperti itulah dinamika persahabatan. Anda tidak mungkin bisa akrab dengan setiap orang yang ada di setiap grup. Anda baru bisa berbicara mengenai persahabatan ketika setiap orang yang tergabung didalam sebuah grup memiliki pengalaman emosional yang sama. Jika setiap orang tidak memiliki pengalaman emosional yang sama, maka persahabatan akan sulit untuk dijalankan. Anda sebaiknya bisa membedakan mana persahabatan dan mana hubungan yang bersifat mengikat dan memiliki kepentingan tertentu yang harus dijalani, misalnya grup teman sekelas, grup teman komunitas, grup teman kuliah, grup teman kantor, dan sebagainya.

Apakah grup-grup yang sudah disebutkan diatas bisa diubah menjadi grup persahabatan? Bisa, selama Anda dan teman Anda tersebut berbagi pengalaman emosional yang sama bahkan ketika sudah tidak terlibat dalam urusan yang seharusnya. Misalnya teman kerja, jika teman kerja Anda ternyata bisa nyambung sama Anda diluar pekerjaan, maka ada potensi untuk dijadikan sahabat. Anda selalu memiliki kesempatan untuk menentukan bounding Anda sendiri, menentukan teman dan lingkungan terbaik untuk bertumbuh dan berkembang bersama orang-orang yang layak.

Persahabatan dipengaruhi oleh kecerdasan emosional setiap orang didalamnya, tidak peduli apakah dia perempuan ataupun laki-laki. Walaupun penelitian diatas menyebutkan bahwa perempuan memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik daripada laki-laki, namun pada akhirnya, baik perempuan maupun laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bersahabat dengan siapapun sesuai dengan standar kebahagiaan yang ingin dicapai. Sahabat yang baik adalah sahabat yang sudah teruji untuk selalu bersama Anda dalam suka dan duka, lengkap dengan masalah, kebahagiaan, atau mungkin kesalahpahaman yang datang silih berganti namun dapat diselesaikan secara baik-baik, itulah persahabatan sesungguhnya.

Apakah kamu punya pengalaman yang indah bersama sahabatmu atau momen yang tidak terlupakan sehingga walaupun berjauhan atau jarang ketemu, tapi momen itu membuat kamu selalu mengingat sahabatmu dan membuat kamu tersenyum dan merindukannya?

Persahabatan sejak sekolah di SMAN 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan