Karakter adalah salah satu hal penting yang dimiliki oleh setiap manusia. Karakter tersebut bisa karakter yang baik ataupun karakter yang buruk. Dari sekian banyak karakter yang dimiliki oleh manusia, ada salah satu karakter yang sebaiknya dimiliki oleh setiap manusia, karena karakter ini mencerminkan bahwa seseorang telah mencapai kematangan dan kedewasaan dari sebuah kehidupan. Karakter apakah itu?
Karakter tersebut adalah aktualisasi diri. Apa itu aktualisasi diri?
Aktualisasi diri adalah kondisi seseorang yang sudah menyadari setiap potensi yang dimilikinya dan mampu memaknai potensi yang dimilikinya tersebut sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Sebagai teori dari hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori aktualisasi diri adalah teori yang berada pada tingkatan tertinggi didalam kebutuhan manusia melalui bentuk piramida.
Karena aktualisasi diri berada di tingkatan tertinggi, maka Anda harus memenuhi tindakan-tindakan dari tingkat paling dasar terlebih dahulu, seperti kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi seperti kebutuhan sandang, pangan, papan, rasa aman, disayangi, dan harga diri yang terpenuhi. Setelah semua ini terpenuhi, maka sikap aktualisasi diri akan terwujud dengan sendirinya.
Apa saja karakter-karakter yang harus dipenuhi agar sikap aktualisasi diri dapat terwujud? Mengutip dari Healthline, berikut ini adalah beberapa karakteristik yang harus dipenuhi agar aktualisasi diri dapat terpenuhi dengan baik.
Sikap pertama yang sebaiknya dimiliki adalah sikap kemandirian (Autonomy). Ketika Anda sudah mencapai kemandirian dalam bersikap, maka validasi dari lingkungan sosial sudah tidak diperlukan lagi. Anda sudah tahu apa yang terbaik untuk diri Anda sendiri sehingga Anda bisa mendapatkan kepuasan hidup Anda sendiri yang dihasilkan dari Anda yang mampu memanfaatkan potensi dalam diri dengan baik.
Sikap kedua adalah memiliki kreativitas dalam menyelesaikan masalah. Kreativitas ini tidak selalu berkaitan dengan kemampuan artistik. Anda juga sebaiknya memiliki kreativitas untuk berpikir dengan sudut pandang berbeda sehingga Anda bisa melihat masalah dengan sikap netral tanpa perlu terprovokasi dengan pendapat orang lain.
Sikap ketiga adalah sikap yang berkaitan dengan rasa keadilan atau sense of justice. Ketika Anda memiliki kepedulian terhadap orang lain, maka Anda juga akan lebih peduli terhadap pihak-pihak yang merasakan ketidakadilan atau mengalami perilaku yang tidak etis dari pihak lainnya. Sikap kepedulian yang dimiliki adalah sikap yang tidak memandang kelas sosial, golongan, ras, pendidikan, agama, maupun warna kulit. Menumbuhkan sikap keadilan adalah menumbuhkan sikap untuk menghormati siapapun dan kapanpun.
Sikap keempat adalah adanya sikap penerimaan diri yang baik (self-acceptance). Ketika Anda sudah sampai pada tahap ini, itu artinya Anda sudah menerima diri sendiri baik dalam situasi terbaik maupun terburuknya. Contoh sikap menerima diri dalam situasi terburuk adalah ketika Anda menyadari bahwa Anda memiliki sejumlah kekurangan dibalik fisik Anda yang sehat. Anda tidak menganggap kekurangan Anda sebagai aib. Sikap penerimaan diri tidak hanya berlaku pada diri sendiri, namun juga berlaku untuk orang lain. Anda tidak memiliki urusan untuk mengubah orang lain dan memutuskan untuk menerima seseorang apa adanya. Orang yang memiliki sikap penerimaan diri yang baik memiliki sejumlah sikap positif lainnya seperti pemaaf, ramah, memiliki sikap toleransi yang tinggi, dan tidak terancam dengan kehadiran orang lain.
Sikap kelima adalah memiliki selera humor yang tinggi. Jika Anda memiliki selera humor yang tinggi, maka Anda dapat menikmati humor dari berbagai situasi dan mampu melihat sisi humor dari suatu masalah. Ketika Anda memiliki selera humor yang baik, maka Anda mampu membantu orang-orang disekitar Anda untuk melihat masalah dari sudut pandang positif tanpa membuatnya tersinggung.
Mengutip dari Alodokter, banyak orang yang memberikan kritik mengenai tingkatan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi, karena pada kenyataannya, ada saja orang yang mampu mencapai aktualisasi diri ketika dia masih berada di tingkatan terbawah/ada kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi.
Bagaimana cara mendapatkan aktualisasi diri, tidak peduli di tingkatan manapun Anda berada? Pertama, Anda perlu menumbuhkan rasa empati terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Kedua, belajar untuk mencoba hal-hal baru. Ketiga, cobalah untuk memiliki me time sendiri. Keempat, belajar untuk menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup Anda. Kelima, belajar untuk tidak memusingkan segala hal dalam hidup, karena segala sesuatu yang sudah terjadi sudah baik adanya. Dan yang terakhir, miliki tujuan hidup Anda dan bersikap jujur terhadap diri sendiri. Lakukan hal-hal baik agar tujuan hidup Anda tercapai. Berkarya menjadi bagian dari aktualisasi diri.
Wardrobe: @chathaulos.id